CONTOH LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA "CARA MEMBUAT LARUTAN" MANUFACTURING OF SOLUTION


CONTOH LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA "CARA MEMBUAT LARUTAN" MANUFACTURING OF SOLUTION



    A.   THE TITLE OF EXPERIMENT
        Manufacturing of solution
    B. THE AIM ​​OF EXPERIMENT
    1.    Learning about the manufacturing of solution with certain    molarity substance from it crystal
    2.    Learning about the manufacturing of solution with certain molarity substance that dissolved from the solution greater than it concentration.
    C.      LITERATURE REVIEW
The purpose of this study was to investigate the characteristics of sensory, physical, and chemical corn tortilla chips with  some
variation  in  alkaline  solution.  This  study  used  with  one  factors:  differences  in  the  concentration  of  alkali  and  alkaline  solutions.  The
difference consists alkaline baking soda or sodium bicarbonate (NaHCO3) and lime or calcium hydroxide (Ca (OH) 2), while the  variation
of  alkali  concentration  consists  of  1%,  3%,  and  5%.  Corn  tortilla  chips  with  5%  alkali  concentration  has  the  characteristics  of  corn
chips at  censor is tortilla  best.  Then  to  include  the  chemical  characteristics  of  water,  protein,  and  fat,  decreasing  the  a mount  or
concentration of the compound in corn tortilla chips, because more and more use of corn alkali in nikstamalisasi process so the more the
contents of the chemical that dissolves into the marinade. However, the ash content and increased levels of carbohydrate cont ant, due to the
use of alkaline minerals that can increase the amount of corn tortilla chips so that the chemical content meant increased. Corn tortilla chips
with a 5% concentration has physical characteristics such as the texture of corn tortilla chips are best, due to the use of alkali gelatinization
which can lead to perfect corn tortilla chips where the structure will be more porous after frying.
Di laboratorium larutan yang berasal dari pabriknya, biasanya dalam
konsentrasi tinggi, misalnya asam klorida 12 M, dan asam asetat 17 M.
Reaksi-reaksi kimia biasanya dilakukan pada konsentrasi larutan yang rendah
misalnya 1 M atau 0,1 M. Untuk keperluan tersebut, larutan yang pekat harus
diencerkan dahulu dengan menambahkan air. Di dalam pengenceran larutan,
jumlah mol zat pada larutan pekat sama dengan larutan encer, hanya volum
larutannya yang berubah.
Jumlah mol zat terlarut dapat dihitung dengan mengalikan volum (V) dengan
molaritas larutan.
VxM= volum larutan x mol zat terlarut volum larutan = mol zat terlarut
Dengan demikian hasil perkalian volum dan molaritas larutan semula (V1 M1 )
sama dengan hasil perkalian volum dan molaritas larutan setelah pengenceran
( V2 M2 ).V1 = volum sebelum pengenceran M1 = konsentrasi molar sebelum pengenceran V2 = volum sesudah pengenceran M2 = konsentrasi molar sesudah pengenceran
D.      APPARATUS AND CHEMICAL:
1.    Apparatus
a.    Manufacturing of sodium hydroxide (NaOH) solution 2 M from it crystal (solid) sodium hydroxide (NaOH)
a)    Balance
b)   Volume flash 100 ml
c)    Beaker glass 50 ml
d)   Volumetric pipette
e)    Spray flash
b.    Manufacturing of HCL solution 2M,1M,and 0,1 M from hydrogen chloride (HCL) solution 6M.
a)    Volumetric pipette
b)   Volumetric flash 100 ml
c)    Spray flash
2.    Chemical
a.    Manufacturing of sodium hydroxide (NaOH) solution 2 M from it crystal (solid) sodium hydroxide (NaOH)
a)    Solid sodium hydroxide (NaOH)
b.    Manufacturing of HCL solution 2M,1M,and 0,1 M from hydrogen chloride (HCL) solution 6M.
a)    Hydrogen chloride (HCL) solution 6 M
E.       WORK PROCEDURES
1.      Manufacturing of sodium hydroxide (NaOH) solution 2 M from it crystal (solid) of NaOH
a.       The mass of NaOH was calculated to used to created 100 mL NaOH 2 M solution.
b.      The solid of NaOH was weighed as much as has been calculated at 50 mL beaker (firstly weight the empty beaker).
c.       The solid of NaOH was dissolved that has been weighed with a little aquades, and stirred until dissolved.
d.      Put in the volumetric flask 100 mL, the beaker was washed by using aquades and included water conditioning into volumetric.
e.       Added aquades by using spray flask before the limit symbol. Then by using pipette added drop by drop until the aquades connected with limit symbol. Shake solution by leaped through the volumetric flask.
2.      Manufacturing of hydrogen chloride (HCl) solution 0.2 M, 1 M, and 0.1 M from hydrogen chloride (HCl) solution 6 M
a.       Volume of HCl 6 M was calculated to made 100 mL of HCl 2 M solution.
b.      Volume of HCl was measured as much as calculated by used pipette and was added into volumetric flask 100 mL.
c.       Added aquades by used spray flask before the limit symbol. Then by used pipette added drop by drop until the aquades connected with limit symbol. Shake the solution by  leaped through the volumetric flask.
d.      Volume of HCl 2 M was calculated to made 100 mL of HCl 1 M solution.
e.       Volume of HCl was measured as much as calculated by used pipette and was added into volumetric flask 100 mL.
f.       Added aquades by used spray flask before the limit symbol. Then by used pipette added drop by drop until the aquades connected with limit symbol. Shake the solution by  leaped through the volumetric flask.
g.      Volume of HCl 1 M was calculated to made 100 mL of HCl 0.1 M solution.
h.      Volume of HCl was measured as much as calculated by used pipette and was added into volumetric flask 100 mL.
i.        Added aquades by used spray flask before the limit symbol. Then by used pipette added drop by drop until the aquades connected with limit symbol. Shake the solution by  leaped through the volumetric flask.
F.       OBSERVATION RESULT
1.    making af solution NaOH 2 M by crystal (solid) NaOH
No
Activity
Result
1.     
2.     
3.     
4.     
A.   Mass of beaker glass
B.   Mass of beaker glass + crystal NaOH
C.   After added aquades
D.   After shake
41,1 g
45,2 g
The color turbid
Formed solution NaOH 2 M with  the bubble and the color is transparent.
2.    Making of solution Hcl 2 M,1M,and 0,1 M by Hcl 6 M solution
No
Activity
Result
1.     

2.     

3.     

4.     

5.     

6.     

7.     


8.      
9.     

Counting the volume of Hcl 6 M to make 50 ml solution of Hcl 2 m
Counting the volume of Hcl 2 M to make 50 ml solution of Hcl 1 m
Counting the volume of Hcl 1 M to make 50 ml solution of Hcl 0,1 m
16,7 ml Hcl 6 M pureed in volumetric flask with volumetric pipette
Aquades added to Hcl Before Limit line with spray flask and added drip by drip
25 ml Hcl 2 M pureed in volumetric flask with volumetric pipette
Aquades added to Hcl Before Limit line with spray flask and added drip by drip with pipette than shaked.
5 ml Hcl 1 M pured in volumetric flask with volumetric pipette
Aquades added to Hcl Before Limit line with line with spray flask and added drip by drip with pipette than shake.
16,7 ml

25 ml

5 ml

Transparent

Transparent + oil

Transparent

Transparent + oil


Transparent

Transparent + oil


G.      DATA ANALYSIS:
1.    Manufacturing solution NaOH 2 M from it crystal
NaOH mass                             : 4,1 grams
Beaker glass who empty         : 41,1 grams
2.    Manufacturing HCl 2 M solution from HCl 6 M solution
V1 M1 = V2 M2
50 x 2 = V2 x 6
V2 =
= 16,6 mL
b. Manufacturing HCl 1 M solution from HCl 2 M solution
V1 M1 = V2 M2
50 x 1 = V2 x 2
V2 =
= 25 mL
c. Manufacturing HCl 0.1 M solution from HCl 1 M solution
V1 M1 = V2 M2
50 x 0.1 = V2 x 1
V2 =
= 5 mL
H.      PEMBAHASAN
Campuran zat-zat yang homogen disebut larutan, yang memiliki komposisi merata atau serba sama diseluruh bagian volumenya. Suatu larutan mengandung satu zat terlarut atau lebih dari satu pelarut. Zat terlarut merupakan komponen yang jumlahnya sedikit, sedangkan pelarut adalah komponen yang terdapat dalam jumlah yang banyak. Banyaknya zat terlarut yang dapat menghasilkan larutan jenuh dalam jumlah tertentu pelarut dalam temperatur konstan disebut kelarutan. Ada pun faktor yang mempengaruhi kelarutan zat padat yaitu 1. temperatur atau suhu, umumnya kelarutan akan naik dengan kenaikan suhu meskipun beberapa hal terjadi sebaliknya. 2. Pelarut, kebanyakan garam anorganik lebih larut dalam air murni daripada pelarut organik. 3. Ion sekutu, ion yang merupakan salah satu bahan endapan, pada umunya dapat dikatakan bahwa kelarutan suatu endapan akan berkurang jika salah satu ion sekutu terdapat dalam jumlah yang berlebihan. 4. PH, Kelarutan garam dari asam bergantung pada PH larutan. 5. Kompleks, dalam hal ini kelarutan mula-mula turun karena pengaruh ion sejenis kemudian naik karena pembentukan kompleks menjadi nyata. 6. Konsentrasi, Bila konsentrasi lebih kecil dari kelarutan, zat padat akan terurai dan sebaliknya bila konsentrasi melebihi dari kelarutan maka akan terjadi pengendapan.
Dalam pelarut NaCl didalam pelarut air terjadi interaksi ion dipole antara senyawa ion dengan molekul air. Molekul air bersifat polar dengan muatan negatif lebih terpusat pada atom oksigen. Pada proses pelarutan NaCl kutub negatif akan mengapung Na yangbermuatan positif dan hidrogen mengapung atom Cl –  yang bermuatan negatif. Jika interaksi ion dipole lebih besar dari gaya tarik antara ion dan gaya antar molekul air maka proses pelarutan akan berlangsung. Dalam hal ini akan terbentuk  ion tersolvasi dari senyawa NaCl yaitu Nadan Cl – .
 Dalam proses pembuatan larutan NaOH dengan menambahkan aquades kedalam labu takar sampai pada titik tera, terjadi reaksi yang ditandai dengan larutan menjadi panas, terjadi reaksi eksotermal dan ketika diencerkan larutan menjadi bening. Larutan menjadi panas bila energi potensialnya turun, ketika energi kinetiknya naik, artinya energi potensialnya berubah menjadi energi kinetik. Penambahan harga rata-rata energi kinetik dari molekul-molekul dapat menyebabkan kenaikan temperatur dari campuran reaksi, sehingga panas dapat mengalir ke sekelilingnya. Bila terjadi reaksi eksotermal, temperatur dari campuran reaksi akan naik dan energi potensial dari zat-zat kimia yang bersangkutan akan turun, jadi larutan panas pada NaOH menandakan bahwa NaOH itu bereaksi.
Dari hasil perhitungan massa diperoleh bahwa, massa NaOH dengan konsentrasi 0,5 M adalah 1 gram dan konsentrasi 0,75 M diperoleh massa sebesar 1,5 gram. Pada konsentrasi NaCl 1 % deperoleh massa 0,5 gram sedangkan pada konsentrasi NaCl 0,5 % diperoleh massa seberat 0,25 gram. Berdasarkan hasi; perhitungan masss yang didapatkan dapat disimpulkan bahwa semakin besar konsentrasi suatu larutan maka semakin besar pula massa yang diperlukan untuk membuat larutan tersebut, sehingga perhitungan massa sangat diperlukan sebelum membuat larutan dengan konsentrasi tertentu.
I.         CONCLUSION
1.    Conclusion
a.    The solution is a homogeneous mixture of solute (solute) with the solvent (solvent)
b.    Factors that influence the solubility of solids include: Temperature / Temperature, Solvent, Ion ally, PH, Complex, Concentration.
c.    In the dissolution of NaCl in water occurs ion dipole interaction between an ion with water molecules. In this case the form of NaCl solvated ions are Na+ and Cl-
d.   The dissolution of NaCl in water temperature changes in the solution.
e.    At the dissolution of NaOH pellets in the water of a change of potential energy into kinetic energy on chemical substances concerned so mnyebabkan rise in temperature in the solution.
f.     Results obtained mass calculation:
Hasil perhitungan massa yang diperoleh :
NaOH 0,5 M adalah 1 gram sedangkan NaOH 0,75 M adalah 1,5 gram. Pada NaCl 1% diperoleh massa 0,5 gram sedangkan pada NaCl 0,5 % diperoleh massa 0,25 gram.
                    0.5 M NaOH is 1 gram while 0.75 M NaOH was 1.5 grams. At 1% NaCl mass  obtained 0.5       grams whereas in NaCl 0.5% was obtained 0.25 gram mass. 
                     g.    Calculation of mass indispensable before making the solution with a certain concentration. 
        2.       Suggestion
        1.  Should the practitioner be careful and minimize the slightest mistake so that the results   obtained are more accurate. 
            2.  Praktican expected to be patient and persevere in the practicum. 
           J.        BIBLIOGRAPHY



QUESTIONS
1.      What is the mother solution ?
2.      to dilute the acid sulfate concentrations, should not be added to the water to sulfuric acid. Explain why so?
3.      As much as 0.04 grams solid NaOH is dissolved in aquades until the volume of 1 l. If the density of the solution is considered the same as massajenis water, NaOH concentration stated in (a) the percent mass, (b) parts per million (CPM), and (c) the molar!
ANSWER
1.      The mother solution can be interpreted as the solution used to dilute solution of greater concentration.
2.      Because when acid sulfate is reacted with water will arise around the scene of the reaction heat.
                                     A.  PELAKSANAAN PRAKTIKUM
                                            1.   Tujuan Praktikum     :
                                        -          Untuk mempelajari dan melatih cara-cara pembuatan larutan dengan konsentrasi tertentu.
                                          2.   Waktu Praktikum     :
                                                                                      Rabu, 23 Maret 20113. 
                                                                                          3.          Tempat Praktikum    :
Laboratorium Kimia Dasar, Lantai III Fakultas MIPA, Universitas Mataram.

B.  LANDASAN TEORI
Campuran zat-zat yang homogeny disebut larutan, yang memiliki komposisi merata atau serba sama diseluruh bagian volumenya. Suatu larutan mengandung satu zat terlarut atau lebih dari satu pelarut. Zat terlarut merupakan komponen yang jumlahnya sedikit, seadangkan pelarut adalah komponen yang terdapat dalam jumlah yang banyak (Achmad, 1996 : 1).
Jika dua zat yang berbeda dimasukkan dalam suatu wadah ada tiga kemungkinan, yaitu bereaksi, bercampur, dan tidak bercampur. Jika bereaksi akan menghasilkan zat baru yang sifatnya berbeda dari zat semula. Dua zat dapat bercampur bila ada interaksi antara partikelnya. Interaksi itu ditentukan oleh wujud dan sifat zatnya. Oleh sebab itu, campuran dapat dibagi atas gas – gas, gas – padat, cair – cair, cair – padat, dan padat – padat (Syukri, 1999 : 350)
Bila dua atau lebih zat yang tidak bereaksi dicampur, campuran yang terjadi ada 3 kemungkinan, yaitu campuran kasar, disperse kolid, dan larutan sejati. Dua jenis campuran yang pertama bersifat heterogen dan dapat dipisahkan seacara mekanis. Sedang larutan yang bersifat homogeny dan tidak dapat dipisahkan secara mekanis. Atas dasar ini campuran larutan didefinisikan sebagai campuran homogeny antara dua zat atau lebih. Keadaan Fisika larutan dapat berupa gas, cair, atau padat dengan perbandingan yang berubah-ubah pada jarak yang luas (Sukardjo, 1997 : 141)
Ada dua komponen yang penting dalam suatu larutan yaitu pelarut dan zat yang dilarutkan dalam pelarut tersebut. Zat yang dilarutkan itu disebut zat terlarut (solute). Larutan yang menggunakan air sebagai pelarut dinamakai larutan dalam air.Larutan yang mengandung zat terlarut dalam jumlah yang banyak dinamakan larutan pekat. Jika jumlah zat terlarut sedikit, larutan dinamakan cairan dengan cairan, padatan atau gas sebagai zat yang terlarut. Larutan dapat berupa padat dan gas, karena molekul-molekul gas berpisah jauh, molekul-molekul dalam campuran gas berbaur secara acak, semua gas ada;ah larutan, contoh terbaik larutan adalah udara (Karyadi, 1994 : 51)

C.       ALAT DAN BAHAN PRAKTIKUM
a.       Alat-alat Praktikum
-       Gelas Arloji
-       Gelas Kimia 100 ml
-       Labu Ukur 50 ml
-       Neraca Analitik
-       Pipet Tetes
-       Sendok
-       Spatula
b.      Bahan-bahan Praktikum
-       Aqudes
-       NaCl
-       NaOH Pellet

D.       PROSEDUR PERCOBAAN
1.      Dihitung berapa gram senyawa yang harus ditimbang yang akan dilarutkan ke dalam gelas kimia.
2.      Ditimbang sejumlah zat yang telah dihitung
3.      Dilarutkan ke dalam gelas kimia sejumlah zat yang telah ditimbang, dengan menambahkan sedikit aquades.
4.      Dimasukkan larutan yang telah dilarutkan ke dalam labu takar 50 ml
5.      Ditambahkan aquades ke dalam labu takar 50 ml hingga tepat pada batas yang telah ditentukan atau ditunjukkan pada labu takar.

E.        HASIL PENGAMATAN
(Terlampir).

F.        ANALISA DATA
1.      Persamaan reaksi
-       NaCl(s) H2O(l) → Na + (aq) + Cl -(aq)
-       NaOH(s) + H2(l)  Na + (aq) + OH -(aq)
2.      Tabel
No.
Konsentrasi

NaCl %
NaOH M
Volume Larutan ml
1.
2.
0,5
1
0,75
0,5
50
50

3.      Perhitungan
a.       Masa NaCl
Dik      : Konsentrasi    NaCl 1 %
                                    ⇒ NaCl 0,5 %
Dit       : Massa NaCl?

  NaCl 1 %
%  
1 %     
Massa NaCl = 
   = 0,5 gram
  NaCl 0,5 %
0,5 % 
Massa NaCl = 
                     = 0,25 gram

b.      Massa NaOH
Dik      : Konsentrasi    NaOH 0,75 M
                                    ⇒ NaOH 0,5 M
Dit       : Massa NaOH?
  NaOH 0,75 M
      M    = 

      0,75 =
      Massa NaOH = 0,75 x 2
                             = 1,5 gram
  NaOH 0,5 M
      M   =
      0,5 =
      Massa NaOH = 0,5 x 2
                             = 1 gram

G.  PEMBAHASAN
Campuran zat-zat yang homogen disebut larutan, yang memiliki komposisi merata atau serba sama diseluruh bagian volumenya. Suatu larutan mengandung satu zat terlarut atau lebih dari satu pelarut. Zat terlarut merupakan komponen yang jumlahnya sedikit, sedangkan pelarut adalah komponen yang terdapat dalam jumlah yang banyak. Banyaknya zat terlarut yang dapat menghasilkan larutan jenuh dalam jumlah tertentu pelarut dalam temperatur konstan disebut kelarutan. Ada pun faktor yang mempengaruhi kelarutan zat padat yaitu 1. temperatur atau suhu, umumnya kelarutan akan naik dengan kenaikan suhu meskipun beberapa hal terjadi sebaliknya. 2. Pelarut, kebanyakan garam anorganik lebih larut dalam air murni daripada pelarut organik. 3. Ion sekutu, ion yang merupakan salah satu bahan endapan, pada umunya dapat dikatakan bahwa kelarutan suatu endapan akan berkurang jika salah satu ion sekutu terdapat dalam jumlah yang berlebihan. 4. PH, Kelarutan garam dari asam bergantung pada PH larutan. 5. Kompleks, dalam hal ini kelarutan mula-mula turun karena pengaruh ion sejenis kemudian naik karena pembentukan kompleks menjadi nyata. 6. Konsentrasi, Bila konsentrasi lebih kecil dari kelarutan, zat padat akan terurai dan sebaliknya bila konsentrasi melebihi dari kelarutan maka akan terjadi pengendapan.
Dalam pelarut NaCl didalam pelarut air terjadi interaksi ion dipole antara senyawa ion dengan molekul air. Molekul air bersifat polar dengan muatan negatif lebih terpusat pada atom oksigen. Pada proses pelarutan NaCl kutub negatif akan mengapung Na yangbermuatan positif dan hidrogen mengapung atom Cl –  yang bermuatan negatif. Jika interaksi ion dipole lebih besar dari gaya tarik antara ion dan gaya antar molekul air maka proses pelarutan akan berlangsung. Dalam hal ini akan terbentuk  ion tersolvasi dari senyawa NaCl yaitu Nadan Cl – .
 dalam proses pembuatan larutan NaOH dengan menambahkan aquades kedalam labu takar sampai pada titik tera, terjadi reaksi yang ditandai dengan larutan menjadi panas, terjadi reaksi eksotermal dan ketiaka diencerkan larutan menjadi bening. Larutan menjadi panas bila energi potensialnya turun, ketika energi kinetiknya naik, artinya energi potensialnya berubah menjadi energi kinetik. Penambahan harga rata-rata energi kinetik dari molekul-molekul dapat menyebabkan kenaikan temperatur dari campuran reaksi, sehingga panas dapat mengalir ke sekelilingnya. Bila terjadi reaksi eksotermal, temperatur dari campuran reaksi akan naik dan energi potensial dari zat-zat kimia yang bersangkutan akan turun, jadi larutan panas pada NaOH menandakan bahwa NaOH itu bereaksi.
Dari hasil perhitungan massa diperoleh bahwa, massa NaOH dengan konsentrasi 0,5 M adalah 1 gram dan konsentrasi 0,75 M diperoleh massa sebesar 1,5 gram. Pada konsentrasi NaCl 1 % deperoleh massa 0,5 gram sedangkan pada konsentrasi NaCl 0,5 % diperoleh massa seberat 0,25 gram. Berdasarkan hasi; perhitungan masss yang didapatkan dapat disimpulkan bahwa semakin besar konsentrasi suatu larutan maka semakin besar pula massa yang diperlukan unutk membuat larutan tersebut, sehingga perhitungan massa sangat diperlukan sebelum membuat larutan dengan konsentrasi tertentu.
H.       PENUTUP
a.       Kesimpulan
-       Larutan merupakan campuran homogen dari zat terlarut (solute) dengan pelarut (solvent)
-       Faktor-faktor yang mempengaruhi kelarutan zat padat antara lain:
1. Temperatur/ Suhu 2. Pelarut 3. Ion sekutu 4. PH 5. Kompleks 6. Konsentrasi.
-       Dalam pelarutan NaCl didalam air terjadi interaksi ion dipole antar senyawa ion dengan molekul air. Dalam hal ini terbentuk ion tersolvasi dari NaCl yaitu Na+ dan Cl 
-       dalam pelarutan NaCl didalam air tidak terjadi perubahan suhu pada larutan.
-       Pada pelarutan NaOH pellet didalam air terjadi perubahan energi potensial menjadi energi kinetik pada zat kimia yang bersangkutan sehingga mnyebabkan kenaikan suhu pada larutan.
-       Hasil perhitungan massa yang diperoleh :
NaOH 0,5 M adalah 1 gram sedangkan NaOH 0,75 M adalah 1,5 gram. Pada NaCl 1% diperoleh massa 0,5 gram sedangkan pada NaCl 0,5 % diperoleh massa 0,25 gram.
-       Perhitungan massa sangat diperlukan sebelum membuat larutan dengan konsentrasi tertentu.

b.      Saran
-       Hendaknya para praktikan bersifat teliti dan meminimalisir kesalahan sekecil apapun sehingga hasil yang didapatkan lebih akurat.
-       Praktikan diharapkan untuk bersabar dan tekun dalam praktikum.



DAFTAR PUSTAKA

Achmad, Hiskia. 1996. Kimia Larutan. Bandung: PT Citra Aditya Bakti.
Karyadi, Grenny. 1994. Kimia 2. Jakarta: DEPDIKBUD.
Sukardjo. 1997. Kimia Fisika. Jakarta: PT Rineka Cipta.
Syukri, S. 1999. Kimia Dasar 2. Bandung: ITB

Komentar

Postingan populer dari blog ini

CONTOH LAPORAN PRAKTIKUM UNGGAS