SISTEM REPRODUKSI AYAM BETINA DAN JANTAN

SISTEM REPRODUKSI AYAM BETINA DAN JANTAN
1) Sistem reproduksi ayam betina
Sistem reproduksi ayam betina dibantu oleh alat-alat reproduksi. Alat reproduksi tersebut berupa ovarium (kantong telur) yang berfungsi sebagai pembentuk telur dan dilengkapi dengan oviduct (saluran telur). Selain alat-alat reproduksi, sistem reproduksi ayam betina juga dibantu oleh hormon-hormon reproduksi seperti hormon FSH (Follicle Stimulating Hormon) yang berfungsi merangsang ovarium untuk membentuk folikel telur dan hormon-hormon lain. Proses reproduksi ayam betina adalah sebagai berikut
.
– Mula-mula hormon FSH merangsang ovarium untuk membentuk folikel yang jumlahnya cukup banyak (20.000 sel waktu embrio, setelah ayam dewasa kelamin ada sekitar 400 calon telur yang siap matang selama hidup ayam). Folikel yang telah terbentuk makin lama makin besar. Ketika folikel telah berbentuk bola dengan diameter 40 mm (telah matang), hormon estrogen akan merangsang corong oviduct/ infundibulum sehingga membesarkan rongga salurannya. Kemudian kuning telur yang telah matang ini dibantu oleh hormon LH (luteinizing hormon) akan memecah selaput pembungkus folikel sehinggga folikel terlepas dari ovarium. Peristiwa ini disebut ovulasi. Folikel-folikel lain satu per satu akan masak. Selanjutnya akan terjadi proses ovulasi secara beruntun dengan selang 24—36 jam, tergantung kondisi ayam tersebut.
– Oviduct terdiri dari lima bagian yaitu infundibulum, magnum, isthmus, uterus, dan vagina akan terjadi proses-proses lebih lanjut. Setelah infudibulum menangkap folikel kuning telur, sperma yang berasal dari ayam  jantan langsung membuahinya sehingga kuning telur berlembaga/ bertunas. Sperma (sel mani) dari ayam jantan dapat hidup 10—20 hari dan menunggu kuning telur di oviduct sampai terjadi proses pembuahan. Panjang infundibulum kurang lebih 6 cm.
– Selanjutnya hormon androgen merangsang magnum untuk membentuk putih telur kental dan melapisi kuning telur. Panjang magnum kurang lebih 33 cm. – Isthmus dengan kelenjar-kelenjar pembentuk selaput telurnya mengeluarkan dua buah selaputputih (dalam dan luar) yang akan membungkus semua isi telur yang  disalurkan oleh magnum. Kedua lapisan ini akan melekat pada ujung tumpul telur dan dipisahkan satusama lain oleh rongga udara bila telur berbentuk sempurna.
– Di uterus isi telur ditambah dengan air dan larutan mineral yang terdiri dari natrium, kalsium, dan kalium. Denganbantuan hormon estrogen terjadi proses pembentukan kulit telur yang sebagian besar terdiri dari kalsium karbonat. Telur kemudian didorong ke vagina dengan bantuan hormon oksitosin. Panjang uterus kurang lebih 12 cm.
– Vagina merupakan tempat penyimpanan telur sementara hingga tiba waktunya dikeluarkan dari tubuh ayam. Sesaat sebelum keluar, kulit telur dilapisi oleh lapisan mukosa yang akan mengering begitu telur dikeluarkan dari tubuh ayam. Lapisan mukosa ini berguna melindungi permukaan kulittelur dari bibit penyakit/zat-zat halus lain yang dapat masuk ke dalam telur. Panjang vagina kurang lebih 5 cm.
– Dengan bantuan hormon oksitosin, telur didorong dari vagina ke kloaka kemudian dikeluarkan dari tubuh ayam. Proses pembentukan telur di dalam oviduct kurang lebih 25 jam dengan waktu terlama di uterus.
2) Sistem reproduksi ayam jantan
Alat reproduksi ayam jantan berupa sepasang testis yang terletak di dalam rongga perut. Setiap testis memilikisaluran mani. Saluran ini bentuknya bengkok-bengkok sehingga air mani yang keluar bisa tertahan sewaktu koitus/ sanggama. Ujung saluran ini mengeras sehingga mudah masuk ke alat kelamin betina. Bentuk testis mirip biji buah buncis. Testis sebelah kiri lebih besar dengan kandungan air mani lebih banyakdibandingkan dengan testis sebelah kanan.

Sumber: Buku Panduan Lengkap Ayam

Komentar

Postingan populer dari blog ini

CONTOH LAPORAN PRAKTIKUM UNGGAS