CONTOH LAPORAN PRAKTIKUM UNGGAS



CONTOH LAPORAN PRAKTIKUM UNGGAS
 
BAB I
PENDAHULUAN
A.  Latar Belakang
Ternak unggas merupakan aset nasional yang turut menunjang kehidupan sosial dan ekonomi masyarakat. Seiring dengan meningkatnya permintaan konsumen terhadap kebutuhan-kebutuhan yang berkaitan dengan produk peternakan membuktikan bahwa usaha peternakan dewasa ini mengalami kemajuan. Diantara produk-produk tersebut unggas memegang peranan yang sangat penting, karena digemari dan
banyak dikenal oleh masyarakat
Ternak unggas merupakan jenis - jenis yang dibudidayakan untuk tujuanproduksi sebagai penghasil pangan sumber protein hewani bagi masyarakat danmemiliki nilai ekonomis bagi manusia yang memeliharanya. Beberapa jenisunggas memberikan keuntungan antara lain adalah ayam, itik, kalkun, merpati danpuyuh
Tulang bagian tubuh atau organ dari suatu individu yang mulai tumbuh dan berkembang sejak masa embrional. Sistem tulang merupakan salah satu hasil perkembangan dari sel-sel Mesoderm pola bangunan tubuh suatu individu ditentukan oleh kerangka yang disusun dari puluhan atau ratusan tulang (Erna, 2013).
Tulang  bagian dari tubuh yang menyusun bagian-bagian sendi pada tubuh sebagai tumpuan. Tulang juga merupakan alat gerak yang pasif yang terdapat dibagian persendian. Pada tubuh tulang berjumlah 300 disaat usia bertambah tulang akan mengalami fusi berjumlah 206. Tulang mulai terbentuk sejak bayi dalam kandungan, berlangsung terus sampai dekade kedua dalam susunan yang teratur. Tulang bersifat keras pada tubuh, tulang keras memiliki fungsi Menjaga organ lunak didalamnya, membantu aktvitas manusia dalam kerja berat, melekatnya otot sebagai saluran pembuluh darah dan lemak, (Tim Dosen, 2016)
Susunan tulang yang membentuk rangka keras dan seekor hewan dinamakan Skeleton. Tulang terbagi atas beberapa bagian yaitu tulang panjang (Ossa longa), tulang pipih (Ossa plana), tulang pendek (Ossa brevia), tulang berbentuk tak teratur (Ossa irregularia), (Frandson,1992).
Telur sebagai pangan padat gizi, karenanya telur merupakan sumber protein hewani, sumber asam lemak tidak jenuh, sumber vitamin dan mineral. Telur sangat baik untuk anak-anak dan orang dewasa, penderita diabetes (kencing manis) dan wanita yang ingin sehat dan langsing. Kulit telur sangat mudah pecah, retak dan tidak dapat menahan tekanan mekanisme yang besar, sehingga telur tidak dapat diperlakukan secara kasar pada suatu wadah. Telur tidak mempunyai bentuk ukuran yang sama besar sehingga bentuk ellipsnya memberikan masalah untuk penanganan secara mekanisme dalam suatu sistem yang kontinyu. Udara kelembaban relatif dan suhu dapat mempengaruhi mutu terutama kuning telur dan putih telurnya dan menyebabkan perubahan-perubahan secara teknis dan bakteriologis. Mutu isi bagaimanapun baiknya tetapi kenampakan luar berpengaruh dalam penjualan telur terutama mempengaruhi harganya. 
          Berdasarkan uraian diatas maka di lakukan praktikum ini untuk mengetahui dan mengukur tulang penyusun tubuh unggas dan untuk mengetahui dan mengukur bagian-bagian telur.
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dari praktikum ini adalah sebagai berikut
1.    Bagaimana cara mengetahui dan mengukur tulang penyusun tubuh unggas ?
2.    Bagaimana caramengetahui dan mengukur bagian-bagian telur?
C.Tujuan Praktikum
Adapun tujuan dari praktikum ini adalah sebagai berikut
1.    Untuk mengetahui dan mengukur tulang penyusun tubuh unggas.
2.    Untuk mengetahui dan mengukur bagian-bagian telur.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A.   Gambaran Umum Sistem Kerangka Ternak Unggas
1.    Ayam
Ayam memiliki tulang yang kuat dengan susunan partikel yang padat dan timbangan berat yang ringan. Timbangan yang ringan tetapi berat ini memungkinkan bangsa burung memiliki kemampuan untuk terbang atau berenang bagi unggas air. Tulang punggung didaerah leher dan otot dapat digerakkan. Tulang punggung tersebut membentuk suatu susunan kaku yang memberikan kekuatan terhadap tubuh yang cukup kuat untuk menopang gerakan dan aktifitas sayap .Tulang-tulang hampir semua jenis unggas adalah bersifat pneumatik (berongga). Rongga ini berhubungan dengan sistem pernafasan yang memungkinkan seekor burung dengan satu sayap yang patah untuk bernafas melalui sayap, hal ini merupakan suatu fenomena yang telah diperhatikan sejak lama pada burung-burung yang luka oleh para pemburu (Anonim 2013).
Kerangka ayam berfungsi membentuk kekuatan kerja untuk menyokong tubuh, tempat pertautan otot, melindungi organ-organ vital, tempat diproduksi sel darah merah dan sel darah putih pada sumsum, membantu pernapasan dan meringankan tubuh saat terbang (Anonim, 2013).
Kerangka dari unggas kompak, ringan beratnya dan sangat kuat. Susunan pada tulang memiliki partikel yang padat dengan bobot yang ringan dan kuat.  Sehingga beberapa unggas mampu untuk terbang atau berenang seperti pada unggas air (Akoso, 1993).
Sistem Kerangka ayam terdiri dari tulang kepala, tulang leher, tulang sayap, tulang dada, tulang kaki, tulang belakang. Sistem kerangka berfungsi menjaga bentuk tubuh, menyanggah daging, melindungi organ vital dan sebagai alat gerak. Pembentukan kerangka tubuh ayam  (frame size) untuk ayam broiler breeder sangat penting, hal ini sangat bekaitan dengan postur tubuh dan tingkat produktifitas ayam. Kerangka tubuh ayam harus kokoh dan bentuknya proporsional. Ayam yang pertumbuhannya tidak sesuai dengan (frame size) standar strain yang ada, akan menghasilkan produktifitasnya rendah (Fadillah, 2007).
Menurut Tim Dosen (2016), menyatakan bahwa sistem kerangka tulang unggas dapat dikelompokkan sebagai berikut:
1.      Ossa trunci
2.      Ossa extremitates (alat gerak)
a.       Axtremitax anterior/superior (sayap)
b.      Axtremitax superior (kaki)
3.      Ossa crania (tulang-tulang kepala)
2.      Itik
Itik memiliki tulang yang kuat dengan susunan partikel yang padat dan timbangan berat yang ringan. Timbangan yang ringan tetapi berat ini memungkinkan bangsa burung memiliki kemampuan untuk terbang atau berenang bagi unggas air. Tulang punggung di daerah leher dan otot dapat digerakkan. Tulang punggung tersebut membentuk suatu susunan kaku yang memberikan kekuatan terhadap tubuh yang cukup kuat untuk menopang gerakan dan aktivitas sayap (Akoso, 1993).
 Tulang-tulang hampir semua jenis unggas adalah bersifat pneumatik (berongga). Ruang berongga ini berhubungan dengan sistem pernafasan yang memungkinkan seekor burung dengan satu sayap yang patah untuk bernafas melalui sayap. Hal ini merupakan suatu fenomena yang telah diperhatikan sejak lama pada burung-burung yang luka oleh para pemburu. Dua belas persen struktur tulang pada itik adalah tipe tulang meduler yang unik. Ini merupakan suatu jaringan tulang yang kecil sekali yang mengikat struktur berongga bersama-sama dengan sumsum tulang dan bagi unggas liar berguna sebagai suatu substansi untuk pembentukan telur bila kadar kalsium dalam pakannya rendah (Blakely and Bade, 1991).
            Kerangka itik yang diamati bagian-bagiannya terdiri dari mandible, incisive, nasal, lacrimal, quadrate, occipital, atlas, epistropheus, humerus, ulna, radius, metacarpus, phalanges, clavicle, coracoid, scapula, sternum, illium, ischium, pubis, pygostyle, femur, patella, fibula, tibia dan metatarsus.
Kerangka itik. Itik memiliki banyak macam tulang yang berongga (tulang pneumatik) yang berhubungan dengan sistem pernafasan. Macam-macam tulang pada itik, seperti tengkorak, tulang lengan, tulang selangka, tulang pinggang dan tulang kemudi dengan tulang pernafasan.
              Kerangka unggas berbeda jauh dengan mamalia. Kerangka burung tidak hanya disesuaikan untuk terbang, tetapi burung dan mamalia memiliki hubungan kekerabatan yang jauh. Tengkorak mempunyai mata orbit yang sangat luas dan sebuah rongga tengkorak yang kecil. Leher yang panjang terdiri dari 14 tulang leher dan tulang atlas yang berbentuk seperti cincin. Enam tulang dada dapat bergerak dengan bebas, tetapi tulang dada yang terakhir disatukan pada synsacrum. Synsacrum adalah penyatuan panjang dari lajur tulang yang terdiri dari 7 tulang dada, 14 tulang lumbosacral, dan tulang tungging pertama. Mereka bebas dan bergerak meskipun tulang yang terakhir dibentuk dalam tiga sisi tulang piramida yang disebut pygostyle.
             Tulang rusuk ada 7, yang pertama dan kedua bebas sedangkan yang lima menempel pada sternum. Cortal cartilages pada itik tidak ada. Tulang rusuk kedua sampai keenam masing-masing mempunyai sebuah proses palapasan yang saling melengkapi tulang rusuk berikutnya. Tulang dada sangat luas sekali, mempunyai sebuah punggung bukit yang sangat menyolok di tengah. Carina yang meningkat adalah daerah yang ada untuk pelengkap otot terbang. Permukaan belakang tulang dada yang berkembang adalah cekung, dan itu dibentuk oleh dasar tulang dada secara terus-menerus dan rongga perut.
            Tulang dari seperempat depan adalah perubahan besar untuk membentuk sayap. Daerah humerus adalah perluasan permukaan radius dan ulna. Carpal metacarpal dan jari tangan direduksi membentuk sebuah unit kerangka kaku untuk meninggalkan bulu-bulu terbang primer. Ada 3 jari tangan pada sayap yang setara dengan 2, 3, dan 4 pada hewan lain. Sayap bersambung dengan celah-celah rongga, yang diperkuat oleh persatuan tiga tulang yaitu scapula, coracoid, dan clavicle.
            Tubuh unggas pada saat terbang tergantung dari sayapnya pada tulang sendi bahu, karenanya lebih banyak sandaran rumit untuk rongga celah. Pada unggas, kaki menunjukkan banyak penyesuaian diri. Daerah femur, fibula diturunkan meninggalkan tulang tibia sebagai tulang mayor. Tulang proksimal tarsal disatukan dan berakhir pada tibia untuk menambah panjangnya dan pada sekeliling unit kerangka disebut tibiatarsus (Swatland,1984).
            Daerah tulang tarsal digabungkan ke dalam proksimal diakhiri tulang tunggal tarsus metatarsus yang juga termasuk penggabungan metatarsal 2, 3, dan 4. Empat jari tangan membentuk kuku pada burung. Jari pertama langsung ke belakang sedangkan jari 2, 3, dan 4 ke depan. Adaptasi ini memungkinkan burung dapat bertengger. Illium disatukan pada synsacrum, dimana disatukan di tengah. Tulang pubis terpisah dan rancangannya terbalik sebagai tangkai-tangkai tipis. Struktur terbuka dari pelvis memungkinkan perjalanan telur dari rongga perut. Illium, ischium, dan pubissemuanya memperbesar acetabulum tetapi illium membentuk lebih dari setengah persendian dan dasarnyabermembran (Swatland, 1984).
            Sunsum tulang terdapat dalam tulang kering, tulang paha, tulang pinggul, tulang dada, tulang iga, tulang hasta, tulang belikat, dan kuku. Anak itik sewaktu tumbuh dewasa, yakni sekitar 10 hari menjelang pembentukan telur yang pertama, mulai menampung tulang sunsum. Tulang-tulang ini pada itik liar menghasilkan kalsium yang cukup untuk membentuk kerabang bila kadar kalsium yang dimakan selama bertelurrendah(Akoso,1993).
            Timbunan kalsium tulang itik betina piaraan hanya dapat mencukupi pembentukan beberapa kerabang telur. Apabila kandungan kalsium rendah, maka setelah itik bertelur kurang lebih 6 butir, akan kehilangan sekitar 40% dari total kalsium tulang (Akoso,1993).

BAB III
METODE PRAKTIKUM
A.     Waktu dan Tempat
 Jenis praktikum ini adalah praktikum kualitik yang terdiri dari siatem kerangka unggas, bagian dan tipe bulu pada unggas, system organ, system pencernaan, system pernapasan, dan system reproduksi. Dilaksanakan pada hari Selasa, 08 November  2014, Pukul 14.00 Wita – Selesai Tempat Laboratorium Ilmu Peternakan Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar.
B.     Alat dan bahan
1.    Alat
Adapun alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah gunting, pinset dan cutter atau pisau.
2.    Bahan
Adapun bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah Ayam Petelur (Gallus gallus domesticus), kerangka dan air.
C.     Prosedur kerja
1.      Bagian Sistem Kerangka
a.       Menyediakan kerangka ayam (Gallus gallus domesticus)
b.      Mengamati bagian-bagian kerangka ayam (Gallus gallus domesticus)
2.      Bagian Anatomi
a.       Menyediakan 1 ekor ayam (Gallus gallus domesticus) yang telah dibedah
b.      Mengamati bagian-bagian anatomi pada ayam (Gallus gallus domesticus)
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A.       Hasil Pengamatan
1.      Gambar kerangka ayam
1.      Sistem Kerangka Unggas
a.       Gambar literatur
Sumber :
b.      Gambar asli
Sumber : laboratorium teknologi hasil ternak universitas islam negeri alauddin Makassar 2016. 
2.      Gambar kerangka itik
a.  Gambar asli
Sumber : laboratorium teknologi hasil ternak universitas islam negeri alauddin Makassar 2016.
b.      Gambar asli
Sumber : laboratorium teknologi hasil ternak universitas islam negeri alauddin Makassar 2016.
3.      Gambar telur
1.      Ayam kampung
a.       Gambar asli
Sumber : laboratorium teknologi hasil ternak universitas islam negeri alauddin Makassar 2016.
b.      Gambar asli
Sumber : laboratorium teknologi hasil ternak universitas islam negeri alauddin Makassar 2016.
2.      Ayam ras
a.       Gambar asli
Sumber : laboratorium teknologi hasil ternak universitas islam negeri alauddin Makassar 2016.
b.      Gambar asli
Sumber : laboratorium teknologi hasil ternak universitas islam negeri alauddin Makassar 2016.
3.      Itik
a.       Gambar asli
Sumber : laboratorium teknologi hasil ternak universitas islam negeri alauddin Makassar 2016.
a.       Gambar asli
Sumber : laboratorium teknologi hasil ternak universitas islam negeri alauddin Makassar 2016.

Table pengamatan  kerangka ayam
No
Bagian-bagian tulang
Ukuran
1
Os Premaxilla

2
Os Mandibula

3
Os Nasal

4
Os Fromtale   

5
Os Occipitale

6
Os Kuadrate

7
Os Cervicalis

8
Os Digiti II     

9
Os Metacarpus   

10
Os Ulna          

11
Os Radius

12
Os Humerus   

13
Os Toracalis   

14
Os Scapula

15
Os Costae       

16
Os Prosessus Uncinatus  

17
Os Ilium         

18
Os Ischium

19
Os Pubis

20
Os Pygostyle

21
Os Elavikula

22
Os Caorocoideus

23
Os Sternum

24
Os Tibula

25
Os Fibia

26
Os Metatarsius

27
Os Digiti Pedis

            Sumber:
Hasil pengamatan kerangka itik
No
Bagian-bagian tulang
Ukuran
1
Os Premaxilla

2
Os Mandibula

3
Os Nasal

4
Os Fromtale   

5
Os Occipitale

6
Os Kuadrate

7
Os Cervicalis

8
Os Digiti II     

9
Os Metacarpus   

10
Os Ulna          

11
Os Radius

12
Os Humerus   

13
Os Toracalis   

14
Os Scapula

15
Os Costae       

16
Os Prosessus Uncinatus  

17
Os Ilium         

18
Os Ischium

19
Os Pubis

20
Os Pygostyle

21
Os Elavikula

22
Os Caorocoideus

23
Os Sternum

24
Os Tibula

25
Os Fibia

26
Os Metatarsius

27
Os Digiti Pedis

            Sumber :

Hasil pengamatan telur
1.      Ayam kampung
No
Bagian bagian telur
Ukuran
Warna
1
Kuning telur


2
Putih telur


3
Cangkang


Sumber
2.      Ayam ras
No
Bagian bagian telur
Ukuran
Warna
1
Kuning telur


2
Putih telur


3
Cangkang


Sumber
Itik
No
Bagian bagian telur
Ukuran
Warna
1
Kuning telur


2
Putih telur


3
Cangkang


Sumber

4.      Sistem Penutup Tubuh unggas
a.       Jalur Pertumbuhan Bulu Ayam (Gallus gallus domesticus)
Sumber : Tim Dosen, 2013
Keterangan gambar Jalur Pertumbuhan Bulu Ayam (JPB) :
1.        JPB Capital                                11. JPB Post humeral
2.        JPB Cervical                              12. JPB Lateral tubuh
3.        JPB Pectoral                              13. JPB Dorsal Pelvic
4.        JPB Pectoral Apterium  14. JPB Lateral pelvic
5.        JPB Lateral tubuh Apterium      15. JPB Dorsal caudal
6.        JPB Sternalis                              16.JPBLingkar kelenjar minyak
7.        JPB Primer                                17. JPBLingkar kloaka
8.        JPB Sekunder                             18. JPB Abdominalis
9.        JPB Marginal                             19. JPB Crucal
10.    JPB Sub humeral                       20. JPB Crucal (paha)

b.      Bulu Sayap Ayam (Gallus gallus domesticus)
 Sumber : Tim Dosen, 2013
Keterangan Gambar Bulu sayap Ayam:
1.        Bulu Primer mayor
2.        Bulu Primer Median
3.        Bulu Primer Minor (distal)
4.        Bulu axial
5.        Bulu sekunder mayor
6.        Bulu sekunder median
7.        Bulu sekunder minor (distal)
8.        Bulu interscapula (cape)

c.       Bagian Tubuh Ayam (Gallus gallus domesticus)
Sumber : Tim Dosen, 2013
                   Keterangan Gambar Bagian Tubuh Ayam:
Ayam Jantan :                                                                  Ayam Betina:
1.        Beak (Point)              11. Shank                                1. Wattle         
2.        Throat             12. Hock Plumage                2. Toes
3.        Wattle            13. Pluff                                   3. Shank
4.        Plumage of neck   14. Rear Body Feathers   4. Middle of
5.        Wing Front      15. Main Tail Feathers            Hock Joint
6.        Wing Bow      16. Tail Converts                      5. Pluff
7.        Wing Bar                 17. Saddle                                  6. Main Tail
8.        Toes                         18. Back                                     Feathers
9.        Claw (Cakar)        19. Hackle                                   7. Cape Back
10.    Spur                       20. Comb (Jengger)                      8. Hackle
9. Head
5.      Sistem pencernaan unggas
 Sumber : Tim Dosen, 2013
Keterangan Gambar Sistem Pencernaan Unggas
1.    Pre-crop oseophagus                             12. Duodenumdistal
2.    Crop                                                       13. Hepar (hati)
3.    Post-crop oeshophagus                          14. Vesica fellea
4.    Proventriculus (ventriculus glandularis)15. Ileum
5.    Zona Intermediate                                 16. Meckel’s Diverticulum
6.    Saccus caecus cranialis ventriculi          17.Ilioceca-junction
7.    M. lateralis ventralis ventriculi               18. Caecum
8.    M. lateralis dorsalis ventriculi                19. Colon (rectum)
9.    Saccus caecus caudalis ventriculi          20. Bursa fabricii
10.    Duodenum proximal                              21. Cloaca
11.    Pankreas                                     22. Anus (vent)
6.         Sistem pernapasan
 Sumber : Tim Dosen, 2013
Keterangan Gambar Sistem Pernafasan Unggas:
a.    Trachea
b.    Syrinx
c.    Bronchus
d.   Pulmo
1.    Saccus cervicalis                     5. Saccus thoracicus caudalis
2.    Saccus abdominalis                 6. Saccus interclavicularis
3.    Diverticuli humeri                   7. Saccus humeralis
4.    Sacccus thoracicus cranialis

 7.         Sistem Reproduksi  dan Eksresi pada Ayam Jantan
Sumber: Gambar Sistem Reproduksi Unggas Jantan (Anonim, 2013).
Keterangan Gambar Sistem Reproduksi Unggas Jantan:
1.      Testes
2.      Ginjal (ren)
3.      Ureter
4.      Ductus deferens
5.      Cloaca
 
8.         Sistem Reproduksi pada ayam betina

Sumber : Tim Dosen, 2013
Keterangan Sistem Reproduksi Betina:
1.    Ovarium
2.    Infundibulum
3.    Magnum
4.    Isthmus
5.    Uterus
6.    Vagina

7.      Oravium Ayam
Keterangan Gambar Ovarium Ayam:
1.  Large yellow follicle 1 (F1)
2.  Large yellow follicle 2 (F2)
3.  Large yellow follicle 3 (F3)
4.  Large yellow follicle 4 (F4)
5.  Large yellow follicle 5 (F5)
6.  Small White follicle (SWF)
7.  Large White follicle (LWF)
8.  Small Yellow Follicle (SYF)
9.  Post-ovulatory Follicle (POF)
10. Stigma

B.       Pembahasan
1.    Sistem Kerangka Ayam
Sistem Kerangka ayam terdiri dari tulang kepala, tulang leher, tulang sayap, tulang dada, tulang kaki, tulang belakang. Kerangka tubuh ayam harus kokoh dan bentuknya proporsional. Ayam yang pertumbuhannya tidak sesuai dengan (frame size) standar strain yang ada, akan menghasilkan produktifitasnya rendah.
Menurut Anonim (2013) fungsi dari sistem kerangka unggas adalah
a.    Menegakkan dan memberi bentuk pada tubuh
b.    Sebagai tempat melekatnya otot
c.    Melindungi organ – organ vital
d.   Berisi sumsum tulang yang penting bagi pembentukan sel – sel darah
e.    Sebagai alat gerak pasif
f.     Beberapa tulang mengalami modifikasi pneumatisasi karena berhubungan dengan kantung udara dan turut berperan dalam sisitem pernafasan
g.    Tempat penimbunan mineral.
Bagian-bagian kerangka:
1. Bagian kepala: Tulang hidung, paruh, tulang leher
2. Bagian alat gerak: Humerus, radius, ulna, karpus, jari ketiga,    metacarpal, phalanges.
3. Bagian badan: Patela, tulang punggung, tulang korakoaid.

2.    Penutup tubuh
a.    Jalur pertumbuhan bulu ayam
JPB Capital, JPB Post humeral,  JPB Cervical, JPB Lateral tubuh , JPB Pectoral, JPB Dorsal Pelvic, JPB Pectoral Apterium,  JPB Lateral pelvic, JPB Lateral tubuh Apteriul, JPB Dorsal caudal, JPB Sternalis, JPBLingkar kelenjar minyak, JPB Primer, JPBLingkar kloaka, JPB Sekunder, JPB Abdominalis, JPB Marginal, JPB Crucal, JPB Sub humeral,  JPB Crucal (paha)
b.    Bulu Sayap Ayam
Fungsi bulu sayap ayam adalah selain sebagai alat penutup tubuh,  juga mempertahankan suhu tubuh. Ada empat macam bulu membentuk susunan bulu, yaitu : bulu halus, bulu tubuh, bulu ekor, bulu sayap dalam dan bulu sayap luar. Masing-masing bulu tersebut mempunyai fungsi tersendiri. Bulu halus merupakan bulu-bulu yang mengembang dan berfungsi untuk menyekat udara, bulu tubuh merupakan bulu yang menjadikan tubuh unggas aerodinamis, bulu ekor berfungsi untuk melancarkan aliran udara, dan bulu sayap luar berfungsi menghasilkan tenaga untuk terbang.
Bagian-bagian bulu sayap: Antara lain
Bulu primer mayor, bulu primer median, bulu primer minor (distal), bulu axial, bulu sekunder mayor, bulu sekunder median (distal), bulu interscapula.


3.    Sistem Pencernaan Unggas
Pencernaan adalah penguraian bahan makanan ke dalam zat-zat makanan dakam saluran pencernaan untuk dapat diserap dan digunakan oleh jaringan-jaringan tubuh. Pada pencernaan tersangkut suatu seri proses mekanis dan khemis dan dipengaruhi oleh banyak faktor. Unggas mengambil makanannya dengan paruh dan kemudian terus ditelan. Makanan tersebut disimpan dalam tembolok untuk dilunakkan dan dicampur dengan getah pencernaan proventrikulus dan kemudian digiling dalam empedal. Tidak ada enzim pencernaan yang dikeluarkan oleh empedal unggas.
Menurut (Anonim 2013) adapun fungsi dari sistem pencernaan antara lain :
a.    Mulut dan Pharynx
Terdiri atas paruh (pengganti gigi), berfungsi sebagai  untuk mematuk dan mengambil makanan
b.    Kelenjar liur menghasilkan enzim maltase yang membantu dalam proses pencernaan
c.    Esophagus memiliki lapisan perototan yang berjalan memanjang di externalnya, dan berjalan melingkar di internalnya, dan memiliki banyak kelenjar mucus
d.   Tembolok berfungsi sebagai tempat penyimpanan sementara dari  makanan, makanan menjadi lunak oleh liur
e.    Proventriculus dilapisi oleh membran mukosa yang banyak mengandung kelenjar getah lambung (gastric galand) yang berfungsi mensekresikan asam chlorida pepsin
f.     Lambung otot berfungsi membantu dalam proses penghancuran makan
g.    Usus halus berfungsi mengabsorsi bhan makanan yang telah berukuran kesil (proses pencernaanya sedikit)
h.    Pangkreas Berfungsi sebagai kelenjar exokrin dan endokrin
i.      Usus buntu (caecum) berperan dalam reabsorpsi air dan mineral, dan berperan dalam mencerna serat kasar karena kehadiran banyak bakteri pencerna serat kasar
j.      Colon (usus besar) Berfungsi mereabsorbsi air dan mineral
k.    Cloaca ruang bersama yang menghubungkan saluran pencernaan, saluran urin dan reproduksi sebelum produk-produk dari masing-masing saluran dikeluarkan ke dunia luar melalui anus.
4.    Sistem Pernafasan Unggas
Sistem pernafasan unggas terdiri dari trachea, syrinx, bronchus, broncheolus, dan paru-paru. Adapun fungsi sistem pernapasan pada unggas adalah :
a.    Menyediakan oksigen ke dalam sirkulasi darah.
b.    Mengeluarkan karbon dioksida dari darah.
c.    Mengeliminasi kelebihan panas dari tubuh.


5.    Sistem Reproduksi Unggas Betina
a.    Infundibulum berfungsi menangkap hasil ovulasi dari pelepasan oleh ovarium.
b.    Magnum berfungsi untuk menambahkan albumen putih telur.
c.    Ithmus berfungsi sebagai tempat penambahan selaput telur dan gram mineral.
d.   Uterus berfungsi sebagai yang mengsekresikan kerabang dan proses penambahan kalsium pada yolk serta penambahan pigmen.
         e .Vagina berfungsi sebagai tempat terjadinya proses rotasi (perputaran).
BAB IV
PENUTUP
A.     Kesimpulan
Adapun kesimpulan dari praktikum ini adalah sistem kerangka ayam terdiri dari tulang kepala, tulang leher, tulang sayap, tulang dada, tulang kaki, tulang belakang.Sedangkan pada bulu sayap terdiri dari bulu primer mayor, bulu primer median, bulu primer minor, bulu axial, bulu sekunder mayor, bulu sekunder median, bulusekunder minor dan bulu interscapula. Sistem pencernaan pada unggas meliputi mulut/paruh, oesophagus, crop (tembolok), proventriculus, gizzard (empedal/ventrikulus), small intestinum yang terdiri atas duodenum, jejunum, dan ileum, coecum, usus besar (kolon), dan kloaka. Sistem pernapasan pada unggas yaitu trachea, syrinx, bronchus dan pulmo. Alat reproduksi ayam jantan meliputi testis, epididimis dan duktus.
B.     Saran
Adapun saran pada praktikum ini adalah sebaiknya sistem kerangka pada unggas disiapkan atau penyusunannya benar, sehingga praktikan tidak bingun pada saat mengamati kerangka unggas tersebut.

DAFTAR PUSTAKA

Anggorodi. Kemajuan Mutachir dalam Ilmu Makanan Ternak Unggas. Jakarta: Universitas Indonesia. 1985.

Anonim. “Ayam”.2013. http://id.wikipedia.org.html. (Diakses tanggal 12 November. 2014.
Abdullah. “Ilmu Ternak Unggas”.Universitas Gajah Mada. Yogyakarta.1998
Akoso, Tri B.T. Kesehatan Unggas. Yogyakarta: Kanisius. 1993.

Fadillah, Roni. Dkk. Sukses Beternak Ayam Broiler. Jakarta: Agromedia Pustaka. 2007.
Hakim, Rahman. Penutup Bulu. Makassar: Universitas Islam Negeri Alauddin. 2014
Sarwono, B. Ragam Ayam Peliharan. Jakarta: Penebar Swadaya. 1993.
Tim Dosen. Penuntun Praktikum Ilmu Ternak Unggas. Makassar: Universitas Islam Negeri Alauddin. 2014.

Komentar

Postingan populer dari blog ini