INDONESIA LADANG SUBUR BAGI PARA KAPITALIS RAKUS

INDONESIA LADANG SUBUR BAGI PARA KAPITALIS RAKUS

Indonesia adalah negara yang terletak di bagian Asia Tenggara belahan bumi. Negara yang diapit oleh dua benua dan dua samudera ini juga terletak sejajar dengan garis khatulistiwa, yang membuat Indonesia menjadi sebuah negara yang sangat strategis dan subur. Kekayaan alam yang sangat melimpah menjadikannya sebagai satu-satunya negara yang mendapat julukan sebagai paru-paru dunia. Tambang emas, nikel, batu bara, gas alam dan aneka ragam kekayan alam lainnya, semua dapat ditemukan di Indonesia. Disamping kekayaan alam yang dimilikinya, juga terdapat kekayaan Sumber Daya Manusia (SDM) yang jika dikelola
dengan baik akan dapat menghasilkan output yang luar biasa. Mengingat Indonesia saat ini berada di urutan ke empat setelah China, Amerika Serikat dan India, sebagai negara dengan penduduk terbanyak dunia.

Namun yang menjadi pertanyaan, apakah masyarakat Indonesia sejahtera, dengan kekayaan SDA dan SDM yang dimilikinya?. Jawabannya adalah “Tidak”. Sesuai data BPS, melalui website resminya www.bps.go.id, sampai pada Bulan Maret 2016, jumlah penduduk miskin di Indonesia berdasarkan pengeluaran perkapitanya mencapai 28,01 juta orang (10,86 persen) dari jumlah penduduk Indonesia. Sedangkan jumlah penduduk yang masing menganggur, mencapai 7,56 juta orang. Tentunya ini merupaka angka yang sangat besar jika dibandingkan dengan kekayaan alam yang dimiliki Indonesia.


Lalu, kemanakah kekayaan alam yang dimiliki Indonesia tersebut?. Ternyata banyak kekayaan alam Indonesia itu hanya banyak dikelolah oleh perusahaan-perusahaan raksasa asing yang keuntungannya sebagian besar diambilnya dan untuk masyarakat pribumi hanya ditinggalkan ampasnya saja. Tentunya hal ini tidak terlepas dari politik di Indonesia, karena tidak mungkin perusahaan-perusahaan tersebut bisa ada di Indonesia tanpa ada orang dalam yang melegalkannya. Bagi para kapitalis, Indonesia adalah penyedia faktor-faktor produksi dan sekaligus sebagai pangsa pasar untuk produk-produk yang diciptakan sendiri dan dari hasil bumi sendiri. Sehingga tepatlah pepatah yang mengatakan “kita ini bagikan anak ayam yang mati di lumbung padi”. Sengsara di tengah-tengah kekayaan alam yang melimpah.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

CONTOH LAPORAN PRAKTIKUM UNGGAS